KETIKA USIA DIGERUS WAKTU
tik...tak...tik...tak....tik...tak....
jam dinding di atas pintu kamar pengap ini terus menghitung
tidak lelah-lelah terus mengingatkan ku tentang waktu yang hilang
tik...tak...tik...tak....tik....tak....
suara itu terus memnuhi ruang telingaku
menggoda gendangnya bagaikan mau direnggut robek
tik...tak...tik.....tak.....tik....tak...
ku tunggu lelahmu....
ku tunggu bosanmu
tik...tak...tik...tak....tik....tak...
tidak juga mau berhenti
tak ingin juga merebahkan diri
tik...tak...tik...tak....tik....tak..
aku kalah.... aku yang bosan
usiaku direngut oleh setiap detakan hitunganmu
sekarang aku berhenti menghitung suara detakmu
agar tak hilang usiaku dengan percuma
agar aku bisa melupakan hilangnya usiaku yang sudah lalu
karena aku juga tidak tahu
berapa lagi usiaku
dan
berapa banyak lagi yang akan hilang sebelum aku menyadarinya
sihwanto martinus 28des11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar