Selasa, 27 Desember 2011

KETIKA USIA DIGERUS WAKTU

tik...tak...tik...tak....tik...tak....
jam dinding di atas pintu kamar pengap ini terus menghitung
tidak lelah-lelah terus mengingatkan ku tentang waktu yang hilang

tik...tak...tik...tak....tik....tak....
suara itu terus memnuhi ruang telingaku
menggoda gendangnya bagaikan mau direnggut robek

tik...tak...tik.....tak.....tik....tak...
ku tunggu lelahmu....
ku tunggu bosanmu

tik...tak...tik...tak....tik....tak...
tidak juga mau berhenti
tak ingin juga merebahkan diri

tik...tak...tik...tak....tik....tak..
aku kalah.... aku yang bosan
usiaku direngut oleh setiap detakan hitunganmu

sekarang aku berhenti menghitung suara detakmu
agar tak hilang usiaku dengan percuma
agar aku bisa melupakan hilangnya usiaku yang sudah lalu
karena aku juga tidak tahu
berapa lagi usiaku
dan
berapa banyak lagi yang akan hilang sebelum aku menyadarinya

sihwanto martinus 28des11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar