Rabu, 07 Desember 2011

KASIH SEORANG ANAK KEPADA ADIKNYA DALAM NASIB YANG TERPINGGIRKAN

KASIH DALAM DUKA

Haru biru menyelubungi jiwa merana
Tersadar hati laksana dihantam prahara
membekas dalam sukma yang berduka
membiru diatas kulit jiwa yang terbakar cinta

Tiada jiwa yang tak terguncang
Tiada sukma yang takan terbakar lidah membara
Tombak cinta itu begitu dalam menghunjam jantung
Menyayat raga dalam balutan secarik nestapa
Seonggok derita memendam lapar dan dahaga.

Tiada cinta kuharap dari musyafir kelana
Tiada cita dapat kuraih diujung jaman
Tepi jamanpun tiada ku jamah
Hanya berharap jatuhnya keping-keping nestapa.

Sisa-sisa jamanpun berlalu jua
Berlalu jua sang pelipur lara.
Ditepian cinta kuberharap.

Oh nestapa durjana .........
Pemulas derita di awal senja
Enyahlah terbakar terbitnya  surya
Biarkan mentari menghangatkan jiwa

Belahan jiwaku titipan bunda
Tenangkan hati redam dahaga
Tidurlah sayang dalam pelukan
Dalam aroma menyengat raga

Ditepi jaman ini kita bersama
Bersatu hati dalam cita
Berkuat diri mengusir nestapa
                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar