bukan mauku melukai telapak kakimu
tak ingin sedikitpun kusayat kulit mulusmu
lambaianku karena ada yang merindukan hijauku
biarkan saja ku hidup
biarkan aku berbiak
padang gersang akan merinduiku
tak pernah ku tolak kehadiranmu
tak pernah ku usik langkahmu
hadirku dirindukan mentari
tanganku masih terbuka lebar
pandang sekelilingmu
aku ada menemani
bahkan kerikil tajam berlindung padaku
dan nyanyian jangkrik menghias malamku
lalu mengapa engkau tetap risau
aku tidak pernah sendiri
dan ku ingin juga menemani dan meneduhkan mu
tetaplah bersamaku dan bilahku bukan untukmu
22114 — di Jauh di sudut kota Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar