Rabu, 22 Januari 2014

KIDUNG ILALANG


bukan mauku melukai telapak kakimu
tak ingin sedikitpun kusayat kulit mulusmu
lambaianku karena ada yang merindukan hijauku

biarkan saja ku hidup
biarkan aku berbiak
padang gersang akan merinduiku

tak pernah ku tolak kehadiranmu
tak pernah ku usik langkahmu
hadirku dirindukan mentari

tanganku masih terbuka lebar
pandang sekelilingmu
aku ada menemani

bahkan kerikil tajam berlindung padaku
dan nyanyian jangkrik menghias malamku
lalu mengapa engkau tetap risau

aku tidak pernah sendiri
dan ku ingin juga menemani dan meneduhkan mu
tetaplah bersamaku dan bilahku bukan untukmu

22114
 — di Jauh di sudut kota Palembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar